Kamis, 02 Februari 2017

Kisah Orang Zuhud yang Memuliakan Tamu

Kisah Orang Zuhud yang Memuliakan Tamu - Seorang yang zuhud memang identik dengan tidak memikirkan kehidupan di dunia. Mereka lebih senang memikirkan kehidupannya di akhirat kelak dan tidak peduli tentang adanya harta, tahta maupun wanita yang ia miliki.

Kisah Orang Zuhud yang Memuliakan Tamu ini sebenarnya lanjutan dari kisah Budak Hitam yang Mampu Menjaga Amanah dimana budak hitam tersebut adalah Mubarok yakni ayah dari Abdullah bin Mubarok yang sering terdengar di telinga kita.

Dalam kisah ini menceritakan adanya seorang yang zuhud dan tidak memikirkan sesuatu yang di milikinya di dunia. Meski ia dalam keadaan terdesak tidak mempunyai sesuatu, namun ia tetap mau berkorban harta satu-satunya yang paling berharga demi memuliakan tamu yang datang ke rumahnya. Untuk lebih jelas, simak kisahnya di bawah ini!

Cerita Islami: Orang Zuhud yang Memuliakan Tamu

Salah satu dari beberapa kedermawaannya Abdullah bin Mubarok adalah bahwasanya pada suatu hari ada 10 tamu ulama' bermalam di rumahnya. Waktu itu Abdullah tidak mempunyai sesuatu untuk di suguhkan kepada para tamu kecuali hanya seekor kuda yang di kendarainya untuk pergi haji pada suatu tahun dan berperang pada tahun yang lain. Oleh karena hal yang dimiliki hanya seekor kuda, maka ia sembelih, ia masak, dan ia suguhkan kepada para tamu.

Melihat apa yang dilakukan oleh Abdullah itu, istrinya berkata: "Engkau hanya memiliki seekor kuda ini dari dunia ini, kemudian engkau sembelih!" Mendengar perkataan istrinya, Abdullah cepat-cepat masuk rumah dan mengeluarkan uangnya sebesar mahar istrinya dan menyerahkannya kepada si istri serta menceraikannya pada waktu itu juga seraya berkata: "Engkau wanita yang tidak mempunyai etika pada tamu. Engkau tidak patut menjadi istriku."

Selang beberapa hari, datanglah seorang laki-laki kepada Abdullah bin Mubarok. Ia berkata: "Wahai pemimpin kaum muslimin! Aku mempunyai anak putri yang di tinggal wafat ibunya. Setiap hari ia merobek-robek sejumlah pakaian karena merasa susah sepeninggal ibunya dan ia ingin menghadiri majelis ta'limmu. Maka, katakanlah kepadanya sesuatu untuk menyenangkan hatinya, barangkali ia merasa tenang."

Ketika Abdullah bin Mubarok duduk diatas mimbar, ia menuturkan sesuatu (mau'idhoh) yang dapat menyenangkan hati anak perempuan yang baru saja di tinggal wafat ibunya. Maka hatinya menjadi tenang dan lunak, kemudian berdiri dan berkata: "Aku tidak akan mengulangi lagi mengingat-ingat ibuku dan membenci Tuhanku." Kemudian ia berkata lagi: "Wahai ayahku! Aku mempunyai hajat yang akan aku sampaikan kepadamu."

Ayahnya menjawab: "Apa hajatmu?"

Putrinya menjawab: "Engkau berkata kepadaku, anak-anak zaman dan orang-orang yang mempunyai perilaku yang bagus akan meminangku darimu. Dan sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah agar engkau tidak menikahkanku dengan laki-laki lain selain Abdullah bin Mubarok, karena dia seorang laki-laki yang memiliki agama yang kokoh."

Kemudian ayahnya menikahkan dengan Abdullah bin Mubarok dan melakukan untuk putrinya, persiapan-persiapan dan harta yang sangat banyak serta membeli untuk Abdullah sepuluh kuda yang digunakan untuk berperang di jalan Allah.
Baca juga: Seorang Abid Tidak di Terima Amal Ibadahnya Sebab Dua Kurma
Pada suatu hari, Abdullah bermimpi melihat seseorang berkata: "Ketika engkau menceraikan wanita tua karena Aku, maka Aku telah memberikan padamu sebagai gantinya wanita muda yang masih gadis. Dan ketika engkau menyembelih seekor kuda karena Aku, maka Aku telah memberimu sepuluh ekor kuda sebagai gantinya, agar engkau mengerti bahwa: Satu amal kebajikan akan diganti dengan sepuluh kali kebajikan itu. Dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan siapapun yang beramal karena Aku, tidak akan rugi selamanya." Wallahu a'lam.

Hikmah cerita: Ini adalah salah satu contoh bahwa seseorang yang memuliakan tamu akan dibalas bahkan lebih banyak oleh Allah swt dari harta yang dikeluarkan.

Dari kisah Orang Zuhud yang Memuliakan Tamu ini sangat jelas bahwa Islam merupakan agama yang terdepan dan paling sempurna dalam memuliakan tamu. Perbuatan ini adalah salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh setiap muslim ketika ada tamu yang berkunjung ke rumah. Meski terlihat berat, namun dibalik semua itu Allah telah mempersiapkan sesuatu yang tidak terduga bagi seseorang yang mau menjamu tamunya dengan jamuan yang baik.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon