Minggu, 02 Oktober 2016

Tafsir Surat Al-An'am Ayat 70 Tentang Tanggung Jawab Manusia

Tafsir Surat Al-An'am Ayat 70 Tentang Tanggung Jawab Manusia

1. Redaksi Ayat


وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيٌّ وَلا شَفِيعٌ وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لا يُؤْخَذْ مِنْهَا أُولَئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (٧٠

2. Arti dan Makna Mufrodat

  1. Kata لَعِبًا atau la'ib memiliki arti permainan. Namun pada dasarnya maknanya adalah segala aktifitas yang dilakukan bukan pada tempatnya, atau untuk tujuan yang tidak benar.
  2. Kata الدين atau ad diin memiliki arti agama. Namun makna lain juga bisa diartikan sebagai penggambaran suatu hubungan antar dua pihak dimana yang pertama berkedudukan lebih tinggi daripada yang kedua.
  3. Kata تبسل atau tubsala mulanya berarti terhalangi. Dari sini, kata tersebut kemudian digunakan menjadi dijerumuskan dalam siksa, penjara atau neraka. Sementara para ulama lebih memilih makna terhalangi, sehingga yang dimaksud adalah terhalangi dari rahmat dan kebajikan.

3. Terjemah

70. Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar masing-masing tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak ada pelindung baginya dan tidak ada (pula) pemberi syafa'at selain dari Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang di jerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan adzab yang pedih disebabkan kekafiran mereka terdahulu.

4. Analisa Kandungan Ayat

Menurut tafsir Kementrian Agama RI, penafsiran pada Surat Al-An'am ayat 70 ini Allah SWT memerintahkan agar Rasulullah saw bersama dengan orang-orang beriman lainnya meninggalkan dan memutuskan hubungan terhadap orang-orang yang suka bersenda gurau terhadap agamanya seperti mengolok-olok agama itu, mengerjakan apa yang dilarang dan juga meninggalkan apa yang sudah diperintahkan.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Hijr Ayat 94-96 Tentang Kewajiban Berdakwah
Harus diakui bahwa tindakan seperti itu memang sudah keterlaluan, oleh karenanya Nabi saw menegaskan agar umatnya tidak sampai melakukan hal semacam itu. Uqbah bin Abi Al-Muith adalah contoh seseorang yang dihukum mati oleh Rasulullah saw sebab melecehkan agama dan pribadi Nabi saw, sementara penduduk Yahudi Bani Qainuqa pernah di usir oleh Rasulullah saw dari kota Madinah padahal penyebab awalnya adalah pelecehan terhadap seorang muslimah.

Kebanyakan dari mereka telah terpedaya oleh kesenangan duniawi dan juga lupa akan kehidupan sebenarnya, yakni di akhirat kelak.

5. Kandungan Hikmah

  • Tugas seorang muslimin ataupun muslimat sebenarnya sama dengan Rasulullah saw, namun hanya sebatas memberi peringatan yang baik.
  • Al-Qur'an telah memberi tuntunan agar bersikap tegas terhadap peleceh ayat-ayat Allah SWT dengan mempertimbangkan waktu, tempat dan dengan siapa yang ada diajak berbicara.
  • Kesadaran diri untuk selalu melakukan hal baik dengan mengajak semua orang untuk bersikap tegas, santun dan penuh kebijaksanaan supaya maksud dan tujuan mulia tersebut bisa diterma dengan penuh kesadaran dan lapang dada.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon