Jumat, 03 Februari 2017

Kisah Pemuda Ahli Maksiat yang Bertaubat

Kisah Pemuda Ahli Maksiat yang Bertaubat - Seorang muslim jika sesudah berbuat dosa kecil maupun besar hendaknya ia sesegera mungkin untuk bertaubat. Sebab tidak ada yang tahu datangnya kematian bagi seseorang melainkan Allah SWT.

Pada kisah Pemuda Ahli Maksiat yang Bertaubat ini diceritakan adanya seorang pemuda yang gemar berbuat maksiat, suka minum khomer dan perbuatan lainnya yang dilarang oleh Allah. Namun di lain waktu, ia kemudian dibukakan pintu hatinya sehingga mau bertaubat dan kembali di jalan yang benar serta di beri kecukupan oleh Allah SWT. Berikut kisah lengkapnya!

Cerita Islami: Pemuda Ahli Maksiat yang Bertaubat

Diriwayatkan pada masa Syech Hasan al-Bashri ada seorang pemuda ahli maksiat dan durhaka yang terkenal sebagai peminum khomer dan pembuat kerusakan yang bernama Utbah al-Ghulam.

Pada suatu hari ia masuk di majelis ta'lim Hasan al-Bashri. Di majelis itu ia dibacakan firman Allah yang artinya: "Apakah belum waktunya bagi orang-orang yang beriman tenang hati mereka untuk berdzikir kepada Allah."

Kemudian Syech Hasan al-Bashri memberikan mau'idhoh dalam tafsiran ayat ini dengan keterangan yang sangat mendalam sehingga para jama'ah yang mendengarkan menangis. Tiba-tiba ada seorang pemuda di antara mereka yang berdiri dan menghampiri Syech Hasan al-Bashri seraya bertanya: "Wahai pemimpin kaum mu'minin! Apakah Allah mau menerima orang fasik lagi durhaka seperti aku apabila mau bertaubat?"

"Iya, Allah akan menerima taubatmu walaupun kefasikanmu dan kedurhakaanmu seperti Utbah al-Ghulam." jawab Syech Hasan al-Bashri.

Ketika Utbah al-Ghulam mendengar perkataan itu wajahnya menjadi pucat, seluruh sendi tubuhnya gemetar dan menjerit dengan jeritan yang memilukan kemudian terjungkal dan pingsan. Setelah sadar, ia mendekati Syech Hasan al-Bashri dan melantunkan beberapa bait syair:

~Wahai pemuda yang durhaka kepada Allah yang menguasai 'Arsy, Apakah engkau tahu apa yang menjadi balasan bagi orang-orang yang durhaka.

~Neraka Sa'ir adalah balasan bagi orang-orang yang durhaka, didalamnya mereka akan hancur, kehancuran yang dahsyat adalah pada hari di pegangnya ubun-ubun mereka.

~Jika engkau sabar merasakan siksa neraka, maka berbuatlah durhaka, bila tidak, maka hentikanlah perbuatan durhaka.

~Dalam kesalahan-kesalahan yang telah engkau perbuat itu karena, engkau menghinakan dirimu, maka usahakanlah sekuat mungkin dalam menghindari kesalahan-kesalahan.
Baca juga: Kisah Orang Zuhud yang Memuliakan Tamu
Setelah membaca syair tersebut, ia menjerit dengan kedua kalinya dan pingsan tidak sadarkan diri. Setelah sadar, ia berkata: "Wahai Syech, adakah Tuhan Yang Maha Dermawan mau menerima taubat orang yang tercela seperti aku?"

Syech Hasan al-Bashri menjawab: "Tidak ada yang menerima taubat seorang hamba yang angkuh kecuali Tuhan Yang Maha Pemaaf."

Kemudian Utbah al-Ghulam mengangkat kepalanya seraya berdo'a dengan tiga macam do'a:
  1. Wahai Tuhanku, apabila Engkau menerima taubatku dan mengampuni dosaku, maka berilah aku kecerdasan dalam memahami dan menghafalkan sehingga aku dapat faham dan hafal setiap mendengarkan ilmu dan Al-Qur'an. 
  2. Wahai Tuhanku, berilah aku suara dan lagu yang indah sehingga setiap orang yang mendengar bacaan Qur'anku bertambah lunak hatinya walaupun sebelumnya hatinya sangat keras. 
  3. Wahai Tuhanku, berilah aku rizki yang halal dan rizki dari arah yang tidak aku duga.
Semua do'a Utbah al-Ghulam di dengar Allah swt. Sehingga bertambah-tambah kefahaman dan hafalannya. Apabila ia membaca Al-Qur'an , bertaubatlah semua orang yang mendengar bacaannya dan mau kembali kepada Allah swt. Dan setiap hari di rumahnya ada satu mangkuk yang penuh dengan 'gule' dan dua potong roti, tanpa di ketahui siapakah orang yang menaruhnya.

Seperti inilah kondisi Utbah al-Ghulam setiap hari sampai ia meninggalkan dunia yang fana' ini.

Hikmah cerita: Ini adalah contoh bahwa setiap orang yang kembali kepada Allah, maka Allah tidak akan menyia-nyiakannya pahala amal baiknya sedikitpun dan orang yang bersungguh-sungguh bertaubat kepada Allah, maka ia akan menjadi kekasih-Nya.

Sungguh Allah Maha Pemaaf lagi Maha Dermawan. Semoga dengan tulisan kisah Pemuda Ahli Maksiat yang Bertaubat ini dapat memberi motivasi kepada kita untuk selalu bertaqwa kepada Allah dan menjauhi apa yang telah di larang-Nya.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon