Selasa, 24 Januari 2017

Kisah Ibrahim bin Ad-ham yang Bertaubat

Kisah Ibrahim bin Ad-ham yang Bertaubat - Secara bahasa, Taubat diartikan sebagai "kembali". Sedangkan menurut istilah, Taubat adalah kembali ke jalan yang di ridhoi Allah sepenuh hati dan berjanji tidak akan mengulangi dosa-dosa yang telah diperbuatnya.

Ibrahim bin Ad-ham adalah seorang ulama besar yang terlahir dari Balkh. Ia tergolong dalam keluarga bangsawan dan memiliki harta yang banyak. Dalam suatu kisah, ia mendapati seseorang yang dalam keadaan terikat tangannya, namun masih tetap bisa makan dengan bantuan burung gagak yang setiap hari menyuapinya. Tentu saja hal ini membuat Ibrahim bin Ad-ham heran hingga akhirnya ia disadarkan hatinya dan berserah diri kepada Allah. Berikut Kisah Ibrahim bin Ad-ham yang Bertaubat secara lengkap!

Cerita Islami: Kisah Ibrahim bin Ad-ham yang Bertaubat

Diceritakan bahwasanya sebab taubatnya Ibrahim bin Ad-ham adalah:

Pada suatu hari ia keluar untuk berburu. Dalam perburuan itu ia berhenti di suatu tempat dan membentangkan kambal (alas makan) untuk beristirahat dan makan. Di hari-hari berikutnya ia juga melakukan hal yang sama. Tiba-tiba ada seekor burung gagak mengambil sepotong roti dengan paruhnya dan langsung terbang kembali. Melihat kejadian yang baru terjadi, ia merasa heran dan mengendarai kudanya mengikuti arah kemana burung gagak terbang hingga burung tersebut naik gunung dan menghilang dari pandangannya. Ibrahim bin Ad-ham pun naik gunung dan mencarinya.

Di gunung tersebut ia melihatnya dari kejauhan. Sewaktu ia dekat, burung tersebut langsung terbang dan ia melihat seorang laki-laki yang terikat tangannya dalam keadaan tidur diatas dahinya. Ia pun turun dari kudanya dan melepaskan ikatan laki-laki tersebut.

Ibrahim bin Ad-ham kemudian bertanya tentang sesuatu yang telah terjadi. Laki-laki itu berkata: "Aku adalah seorang pedagang yang kaya. Para kelompok telah merampas semua hartaku dan membiarkanku hidup, namun mereka mengikat dan membuangku di tempat ini selama tujuh hari. Mulai hari itu, setiap hari datang padaku seekor gagak membawa roti dan duduk di dadaku, menghancurkan roti dengan paruhnya dan menaruhnya di mulutku. Sungguh Allah tidak meninggalkanku kelaparan dalam beberapa hari."
Baca juga: Kisah Pedagang Tampan yang Bertaqwa
Ibrahim bin Ad-ham kemudian membonceng laki-laki tersebut sampai ke tempat tinggalnya. Melihat kejadian itu, Ibrahim bin Ad-ham bertaubat dengan melepaskan pakaian kebesarannya dan memakai pakaian berbulu, memerdekakan para budaknya, mewaqafkan tanah dan semua barang yang telah dimilikinya. Ia membawa sebuah tongkat dan pergi menuju Makkah dengan tanpa bekal dan kendaraan. Ia pasrah kepada Allah, tidak mementingkan bekal. Dan akhirnya ia sampai di Makkah dalam keadaan lapar seraya bersyukur kepada Allah.

Hikmah cerita: Ini adalah salah satu contoh keutamaan orang-orang yang bertawakkal kepada Allah dan suatu petunjuk bahwa rezeki itu telah di tentukan atau diatur oleh Allah.

Seseorang yang bertaubat maka orang tersebut telah menyesali atas segala perbuatannya yang telah lampau dan kembali ke jalan yang di ridhoi Allah. Imam Nawawi sendiri telah menjelaskan bahwa ada 3 syarat ketika melaksanakan taubat, diantaranya yaitu:
  1. Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri.
  2. Menyesali atas perbuatan masksiat yang telah dilakukannya.
  3. Berniat untuk tidak melakukan maksiat lagi selamanya.
 Jika ketiga hal itu dapat terlaksana dengan baik, maka taubatnya InsyaAllah akan diterima oleh Allah. Sebaliknya, apabila ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka tidak sah taubatnya.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon