Senin, 23 Januari 2017

Kisah Pedagang Tampan yang Bertaqwa

Kisah Pedagang Tampan yang Bertaqwa - Nafsu adalah musuh yang berat dalam diri manusia selain syaitan. Nafsu sendiri ada yang baik dan ada juga yang buruk. Akan tetapi kebanyakan nafsu akan mengajak kita ke dalam jalan yang dilaknat Allah SWT. Namun jika kita mampu melawan hawa nafsu kita yang buruk, maka kita termasuk orang-orang yang kuat imannya.

Pada kisah Pedagang Tampan yang Bertaqwa ini diceritakan ada seorang Abid (ahli ibadah) yang sedang diuji keimanannya. Ketika berdagang, ia di iming-iming oleh wanita istri raja yang sangat cantik dan harta yang banyak. Akan tetapi pedagang ini lebih memilih melompat dari atap rumah ketimbang harus memilih harta dan istri raja itu, Berikut kisah lengkapnya!

Cerita Islami: Pedagang Tampan yang Bertaqwa

Diceritakan pada zaman Bani Isra'il ada seorang abid yang selalu beribadah di malam hari dan berjualan ketika siang hari. Ia selalu berkata dalam hatinya: "Wahai nafsu! Takutlah kepada Allah swt."

Pada suatu hari ia keluar berjualan menawarkan barang dagangannya di rumah seorang pemimpin. Tak lama kemudian keluarlah istri pemimpin tersebut ke depan rumahnya dan melihat ada seorang penjual yang tampan yang ia tidak pernah melihat seseorang setampan dia. Ia pun jatuh cinta dan memanggilnya seraya berkata: "Wahai penjual! Sungguh aku jatuh cinta kepadamu. Aku memiliki harta yang banyak dan pakaian sutera. Tinggalkanlah hartamu yang sedikit dan lepaskan pakaianmu, pakailah pakaian sutera dan ambillah harta yang banyak."

Hati penjual pun tergiur dengan perkataan yang di ucapkan kepadanya.

"Wahai nafsu! Takutlah kepada Allah," katanya dalam hati.

Tak lama kemudian ia berkata kepada wanita tersebut: "Sungguh aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam."

Istri pemimpin berkata: "Demi Allah, aku tidak akan membukakan pintu hingga engkau menyerahkan dirimu padaku."

"Wahai nafsu! Takutlah kepada Allah," katanya dalam hati sambil berdzikir sesaat bagaimana bisa selamat darinya.

Kemudian ia berkata: "Wahai istri pemimpin, berilah aku waktu untuk melakukan wudlu' dan shalat dua rakaat."

Ia pun kemudian berwudlu' dan shalat dua rakaat diatap rumah. Selesai shalat, ia melihat ke arah bawah yang jaraknya masih jauh kira-kira 20 dzira', lalu ia menghadapkan kedua matanya ke arah langit seraya berdo'a kepada Tuhannya sambil menangis: "Sungguh aku telah beribadah kepada-Mu selama 70 tahun. Selamatkanlah aku dari kejelekan perempuan ini. Apabila tidak, maka aku akan datang kepada-Mu bersamanya dalam kejelekan."

"Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah," katanya dalam hati. Dan ia pun menjatuhkan dirinya dari atap rumah.

Allah berfirman kepada Malaikat Jibril: "Selamatkanlah hambaku yang telah menjatuhkan dirinya karena takut siksa-Ku sebelum ia sampai di bumi."
Baca juga: Kisah Orang yang Menuruti Hawa Nafsunya (Ibrahim bin Ad-ham)
Malaikat Jibril pun turun dengan cepat menyelamatkan abid sebelum ia jatuh di bumi laksana sang ibu menyelamatkan anaknya. Si abid kemudian pulang ke rumahnya dengan senang dan selamat dari kejelekan istri seorang pemimpin, dan menemui keluarganya yang sedang kelaparan, menangis, lagi susah. Sewaktu duduk bersama keluarganya, datanglah laki-laki dari tetangganya untuk meminjam sepotong roti.

"Demi Allah, kami tidak memiliki sepotong roti sama sekali dalam beberapa hari. Apabila engkau mau, lihatlah dapur kami!" kata abid kepada tetangganya.

Laki-laki itu pergi ke dapur dan melihat roti yang telah dimasak. Ia kemudian memberitahukannya kepada abid bahwa di dapurnya terdapat roti yang telah di masak. Akhirnya mereka memakannya bersama-sama.

Keluarga si abid heran dan berkata kepadanya: "Ini adalah keistimewaan darimu bukan dari kami. Apa yang telah terjadi?"

Si abid pun menceritakan rahasianya dan keluarganya pun sangat bersyukur kepada Allah swt.

Hikmah cerita: Ini adalah salah satu contoh bahwa hamba yang dekat dengan Allah, pasti di tolong oleh-Nya dan peringatan bagi kita agar tidak mudah terpengaruh dengan harta dan wanita.

Itulah sedikit Kisah Pedagang Tampan yang Bertaqwa. Semoga dengan adanya cerita diatas termotivasi dan tentunya bisa menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon