Jumat, 03 Februari 2017

Kisah Seorang Nashrani dapat Masuk Surga

Kisah Seorang Nashrani dapat Masuk Surga - Seseorang yang berbuat kebajikan baik itu kecil ataupun besar, maka Allah tidak akan pernah lupa untuk membalasnya entah itu di akhirat kelak atau di dunia langsung.

Seperti halnya kisah Seorang Nashrani dapat Masuk Surga ini yang menceritakan adanya seorang Nashrani yang berbuat kebajikan terhadap orang Muslim. Dan setelah kejadian itu Allah membukakan pintu hatinya sehingga masuk Islam dan dapat masuk Surga sebab perbuatannya tersebut. Untuk lebih jelasnya, simak kisahnya di bawah ini!

Cerita Islami: Seorang Nashrani dapat Masuk Surga

Diceritakan bahwasanya ada seorang faqir yang datang menghadap seorang qadli (hakim) pada hari 'Asyuro' (tanggal 10 Muharram) untuk meminta haknya sebagai faqir dari Baitul Mal.

Si faqir berkata kepada si qadli: "Semoga Allah memberikan kemuliaan kepada tuan qadli. Sungguh saya adalah seorang faqir yang banyak anak dan keluarga, datang kepada tuan qadli minta tolong pada hari yang mulia ini, agar tuan qadli mau memberikan kepada kami sepuluh kati roti, sepuluh kati daging, dan uang dua dirham untuk memberi makan anak-anak kami yang masih kecil pada hari ini, karena mereka belum makan selama tiga hari, dan mudah-mudahan tuan qadli mendapatkan imbalan dari Allah."

Akhirnya, tuan qadli berjanji akan memberinya pada waktu Dzuhur. Setelah waktu Dzuhur tiba, si faqir datang lagi pada tuan qadli. Tuan qadli berjanji lagi akan memberinya pada waktu Ashar. Setelah waktu Ashar tiba, si faqir datang lagi, dan tuan qadli pun berjanji lagi akan memberinya pada waktu Maghrib. Padahal di rumah si faqir anak-anaknya nyaris mati karena kelaparan. Setelah waktu Maghrib tiba, si faqir datang lagi, akan tetapi qadli tidak memberikan sesuatu apapun, hanya berkata kepada si faqir: "Tidak ada suatu apapun di sampingku yang aku berikan kepadamu."

Maka kembalilah si faqir dengan hati yang hancur, menangis mencucurkan air mata karena takut tidak kuasa menjawab anak-anaknya bila mereka menanyakan sesuatu yang diperoleh. Terpaksa ia harus berjalan menuju rumahnya sambil menangis. Tiba-tiba ia bertemu dengan seorang Nashrani yang sedang duduk di depan pintu rumahnya. Oleh karena Nashrani melihat si faqir menangis, maka ia bertanya: "Kenapa engkau menangis?"

Si faqir menjawab: "Jangan bertanya tentang keadaan diriku."

Nashrani tetap memaksa bertanya sambil bersumpah agar si faqir memberi kabar tentang dirinya. Kemudian si faqir terpaksa menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya dengan seorang qadli.

Nashrani bertanya: "Hari ini, hari apa menurut keyakinan orang-orang muslim sepertimu?"

Si faqir menjawab: "Hari ini hari 'Asyuro.'" Dan ia menerangkan sebagian dari barakah hari 'Asyuro'.

Dan keterangan si faqir itu, hati Nashrani merasa tersentuh dan merasa kasihan kepada si faqir seraya memberikan roti dan daging yang lebih banyak dari apa yang ia minta dari tuan qadli dan uang sebanyak dua puluh dirham.

Nashrani berkata: "Ambillah ini semua untuk kamu dan keluargamu, dami kemuliaan hari ini yang di agungkan oleh Allah. Pemberian seperti itu akan aku berikan kepadamu setiap bulan."

Si faqir kemudian pergi menuju rumahnya dengan membawa sejumlah pemberian Nashrani kepadanya. Setelah bertemu dengan anak-anaknya, mereka sangat riang gembira yang sulit untuk di gambarkan. Si faqir dan anak-anaknya memanggil-manggil nama Allah sambil berdo'a dengan suara yang keras: "Wahai Allah, wahai Tuhan kami, orang yang telah memasukkan rasa gembira di hati kami, maka masukkanlah rasa kegembiraan di hatinya besok di alam akhirat."

Pada malam harinya tuan qadli tidur, bermimpi mendengar suara yang mengatakan: "Angkat kepalamu wahai qadli!" Tuan qadli mengangkat kepalanya, tiba-tiba ia melihat dua rumah panggung yang terbuat dari bahan bata emas dan perak.

Tuan qadli bertanya: "Wahai Tuhanku, untuk siapa dua rumah panggung ini?"

Kemudian ada jawaban: "Dua rumah panggung itu sebetulnya di persiapkan untukmu seandainya engkau mengabulkan permintaan si faqir, akan tetapi oleh karena engkau menolaknya, maka dua panggung itu menjadi milik seorang Nashrani."
Baca juga: Kisah Pemuda Ahli Maksiat yang Bertaubat
Tuan qadli terbangun dengan ketakutan sambil berteriak-teriak merasa mendapatkan kerusakan dan kebinasaan. Kemudian ia pergi berjalan untuk menjumpai orang Nashrani. Setelah bertemu dengannya, tuan qadli bertanya: "Kebajikan apa yang kau lakukan tadi malam?"

Nashrani menjawab: "Kenapa engkau menanyakan hal itu?"

Kemudian tuan qadli menceritakan apa yang ia lihat dalam mimpinya seraya berkata: "Jual-lah kepadaku kebajikan yang telah engkau lakukan tadi malam bersama seorang faqir seharga seratus ribu dirham."

Nashrani menjawab: "Sungguh aku tidak akan menjualnya walaupun seharga sepenuh bumi berupa emas. Dan aku akan menucapkan dua Kalimat Syahadat yang kau saksikan."

Kemudian Nashrani itu mengucapkan dua Kalimat Syahadat. Pada akhirnya, Nashrani itu ditetapkan Allah masuk Surga dan bertemu dengan-Nya, meninggal dunia dengan membaca Kalimat Syahadat. Mudah-mudahan Allah swt menyayanginya dan menjadikan surga sebagai tempat tinggalnya.

Hikmah cerita: Ini adalah salah satu contoh keutamaan sedekah pada tanggal 10 Muharram.

Yang perlu di garis bawahi pada kisah Seorang Nashrani dapat Masuk Surga ini adalah kita umat Islam dianjurkan untuk berbuat kebajikan dan bersedekah di tanggal 10 Muharram, sebab hari tersebut adalah hari yang mulia di samping hari-hari lain. Sungguh 10 Muharram ini terdapat banyak sekali kejadian penting dalam agama Islam seperti Nabi Adam dipertemukan kembali dengan Siti Hawa, Nabi Ibrahim diselamatkan dari pembakaran api Raja Namrud, Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara, Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus yang menelannya selama 40 hari 40 malam, dan lain sebagainya.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon