Senin, 10 Oktober 2016

Menyiarkan Islam Secara Sembunyi-Sembunyi dan Terang-Terangan

Menyiarkan Islam Secara Sembunyi-Sembunyi dan Terang-Terangan

Menyiarkan Islam Secara Sembunyi-Sembunyi

Saat wahyu pertama turun, Nabi Muhammad SAW pada waktu itu belum diperintahkan untuk menyeru umat manusia menyembah dan mengEsakan Allah SWT. Malaikat Jibril juga tidak hadir menemui Nabi SAW beberapa waktu lamanya. Ketika sedang menunggu itulah kemudian Rasulullah SAW mendapat wahyu yang kedua (QS. Al-Mudatstsir: 1-7) yang menjelaskan akan tugasnya yaitu menyeru umat manusia untuk menyembah dan juga mengEsakan Allah SWT.

Dengan adanya perintah itu Rasulullah SAW mulai berdakwah kepada semua orang, namun secara sembunyi-sembunyi. Dakwah pertama beliau yaitu pada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Orang pertama yang beriman kepada Allah adalah Siti Khodijah (isteri Nabi), kemudian disusul oleh Ali bin Abi Thalib (putra paman Nabi) serta Zaid bin Haritsah yang merupakan budak Nabi yang dijadikan anak angkat. Setelah itu beliau malanjutkan dakwahnya pada Abu Bakar (sahabat karib Nabi). Dengan perantaraan Abu Bakar ini akhirnya banyak orang yang masuk Islam. Sementara orang-orang yang masuk Islam di masa dakwah Rasulullah SAW secara sembunyi-sembunyi ini disebut Assabiqunal Awwalun atau pemeluk Islam generasi awal.

Menyiarkan Islam Secara Terang-Terangan

Setelah Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW melakukan dakwah secara rahasia, lalu turunlah firman Allah SWT, surat Al-Hijr: 94 yang memerintahkan supaya beliau berdakwah secara terang-terangan kepada masyarakat. Pertama kali seruan yang bersifat umum ini awalnya ditujukan pada kerabatnya, kemudian berlanjut pada penduduk Makkah baik dari golongan bangsawan, hartawan dan juga hamba sahaya. Setelah itu mulai pada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk melaksanakan haji. Sehingga lambat laun, banyak masyarakat Arab yang masuk agama Islam.

Demikianlah perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan sahabat-sahabatnya yang meyakinkan penduduk Makkah bahwa agama Islam lah agama yang berasal dari Allah SWT, akan tetapi banyak orang-orang kafir Quraisy di Makkah menentang ajaran Rasulullah SAW tersebut.

Dengan adanya dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini, akhirnya banyak masyarakat Makkah yang mengetahui isi serta kandungan Al-Qur'an yang sangat hebat, mempunyai bahasa yang terang (fasihat) dan menarik. Sehingga seiring berjalannya waktu banyak orang Arab yang masuk agama Islam.
Baca juga: Upaya Rasulullah SAW Membangun Masyarakat Islam di Madinah
Dengan usaha Nabi SAW yang serius, para pengikutnya kian bertambah sehingga pemimpin kafir Quraisy tidak suka jika Islam menjadi agama yang besar dan kuat dan mereka pun berusaha untuk menghalangi dakwah Nabi SAW dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap orang mukmin kala itu.

Ada banyak hal yang dilakukan orang-orang Quraisy untuk mencegah dakwah Rasulullah SAW. Pada mulanya mereka mengira bahwa kekuatan Nabi ada pada pembelaan dan perlindungan Abu Thalib. Kemudian mereka mengancam dan mengutus Abu Thalib untuk memilih dengan menyuruh Nabi berhenti berdakwah atau jika tidak, maka harus menyerahkannya pada kelompok mereka. Karena cara-cara diplomatik dan bujuk rayu gagal dilakukan, pemimpin Quraisy akhirnya melakukan penyiksaan fisik namun lebih keras dari sebelumnya. Bila orang Quraisy tahu bahwa dilingkungannya ada yang masuk Islam, maka mereka akan melakukan tindakan kekerasan lebih intensif lagi.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

1 komentar so far

Mungkin di zaman saat ini para pencegah islam tidak langsung melalui fisik... namun sebalik nya

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon