Jumat, 07 April 2017

Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 9 Tentang Menyelesaikan Perselisihan

Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 9 Tentang Menyelesaikan Perselisihan

1. Redaksi Ayat


وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

2. Makna Mufrodat


Kata أَصْلِحُوا (ashlihu) pada ayat diatas terambil dari kata أصلح (ashlaha) yang berasal dari kata صلح (shaluha). Dalam kamus-kamus bahasa, diartikan juga dengan manfaat. Dengan demikian, kata shaluha berarti tiadanya atau terhentinya kerusakan atau diraihnya manfaat.

3. Terjemah


9. Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

4. Asbabun Nuzul


Asbabun Nuzul pada Surat Al-Hujurat : 9 berkenaan dengan adanya dua orang Anshar yang sedang tawar-menawar dalam memperoleh haknya. Salah seorang di antara mereka berkata: "Aku akan mengambilnya dengan cara kekerasan, sebab aku memiliki banyak kawan, sedang yang lainnya mengajak untuk menyerahkan keputusannya kepada Nabi SAW." Tetapi orang itu menolaknya, sehingga terjadilah saling memukul dengan sandal dan tangan. Namun dalam konteks ini tidak terjadi pertumpahan darah. Ayat ini diperintahkan kepada kita untuk melawan orang yang menolak jika diminta perdamaian. Diriwayatkan oleh Ibnu Jahir yang bersumber dari Qatadah.

5. Analisa Kandungan Ayat


Dalam Surat Al-Hujurat ayat 9 ini, Allah menjelaskan bahwa jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin yang berperang, maka harus diusahakan agar mereka bisa damai dengan ketentuan dan hukum dari Allah berdasarkan keadilan untuk kemaslahatan mereka yang bersangkutan. Jikalau setelah diusahakan untuk berdamai masih ada yang membangkang dan masih berbuat aniaya terhadap golongan lain, maka golongan yang agresif itu wajib diperangi sehingga mereka dapat kembali dan menerima atas hukuman yang ditetapkan oleh Allah.

Jika golongan yang membangkang itu telah tunduk dan kembali ke jalan yang benar, maka kedua golongan yang tadinya bermusuhan itu harus di perlakukan dengan adil dan bijaksana, sehingga tidak akan terulang lagi permusuhan seperti itu di masa yang akan datang. Dan Allah telah memerintahkan agar mereka tetap melakukan keadilan dalam segala urusan mereka.

Baca juga: Tafsir Surat An-Nisa' Ayat 59 Tentang Menyelesaikan Perselisihan

Dijelaskan juga bahwa Al-Quran ketika menguraikan masalah persaudaraan antara sesama muslim yang ditekankannya adalah ishlah, dan memerintahkan supaya kita dapat menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan kesalahpahaman. Rasulullah SAW pun pernah melukiskan petunjuk yang serupa. Beliau melukiskan akibat persaudaraan dalam bentuk menafikan hal-hal buruk, bukannya menetapkan hal-hal baik. Beliau bersabda: "Muslim adalah saudara muslim yang lain. Ia tidak menganiayanya, tidak menyerahkan kepada musuhnya, tidak saling membenci, tidak saling membelakangi, tidak bersaing secara tidak sehat dalam hal jual beli, tidak mengkhianatinya, tidak membohonginya, dan juga tidak meninggalkannya tanpa pertolongan."

6. Kandungan Hikmah

  • Taqwa adalah tingkat penilaian Allah SWT yang paling tinggi terhadap semua umat manusia, tidak memandang siapa, dimana, kapan dan keturunan (suku, bangsa, agama dan lain-lain).
  • Tumbuhnya kesadaran berhusnudzon dan kesadaran agar senantiasa selalu mengadakan perbaikan atas muslim yang tengah mengalami keretakan hubungan dengan bersikap adil dan bijaksana.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon