Kamis, 23 Maret 2017

Tafsir Surat An-Nisa' Ayat 59 Tentang Menyelesaikan Perselisihan

Tafsir Surat An-Nisa' Ayat 59 Tentang Menyelesaikan Perselisihan

1. Redaksi Ayat


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

2. Makna Mufrodat

  1. Kata طاعة (Tha'ah) dalam bahasa Al-Quran berarti tunduk, menerima dengan tulus dan menemani.
  2. Kata أولي (Uli) adalah bentuk jama' dari kata ولي (Waliy) yang berarti pemilik atau yang mengurus, dan menguasai. Kali ini dapat dipahami dalam arti bahwa mereka adalah kelompok tertentu dalam suatu badan yang berwenang menetapkan dan juga membatalkan sesuatu.
  3. Kata الْأَمْر (Al amr) adalah perintah atau utusan. Rangkaian kata أُولِي الْأَمْرِ (Ulil amri) yaitu orang-orang yang berwenang dalam mengurus urusan kaum muslimin.

3. Terjemah


59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

4. Analisa Kandungan Ayat


Menurut Tafsir Kementrian Agama RI, pada Surat An-Nisa ayat 59 ini Allah mengutus agar kaum muslimin taat dan patuh kepada-Nya, para Rasul-Nya dan kepada orang yang memegang kekuasaan diantara mereka untuk dapat terciptanya kemaslahatan umum. Untuk kesempurnaan pelaksanaan amanat dan hukum yang baik serta adil, hendaklah kaum muslimin:
  • Taat dan patuh terhadap perintah Allah dengan mengamalkan isi dari Kitab suci Al-Quran, melaksanakan hukum-hukum yang telah ditetapkan, meskipun dirasa berat, dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.
  • Senantiasa melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW pembawa amanat dari Allah SWT untuk dikerjakan oleh segenap hamba-Nya. Beliau ditugaskan untuk menjelaskan isi daripada Al-Quran untuk umat manusia.
  • Patuh terhadap ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Ulil Amri yaitu orang-orang yang memegang kekuasaan diantara mereka dalam artian melaksanakan kebajikan, jikalau bertentangan dengan syariat maka boleh tidak melaksanakan.
  • Jikalau ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak tercapai kata sepakat atas masalah tersebut, maka wajib dikembalikan kepada Al-Quran dan Hadits.

Baca juga: Tafsir Surat At-Taubah Ayat 71 Tentang Kepemimpinan

Ulil Amri yang dapat diartikan dengan pemerintah yang berkuasa di dalam suatu Negara. Pemerintah diistilahkan sebagai yang mempunyai perintah sebab mereka mempunyai kuasa untuk memberi perintah dan melarang kepada rakyatnya yang bersumber dari undang-undang, peraturan yang diputuskan bersama-sama untuk kemaslahatan rakyat.

5. Hikmah Kandungan Ayat

  • Allah memerintahkan agar kaum muslimin taat kepada-Nya dan taat pula kepada apa yang telah diputuskan oleh Rasul-Nya tanpa ada tawaran, sebab tentu mereka mesti benar (haq) adanya.
  • Taat kepada Ulil Amri atau pemerintah, namun dalam hal ini harus dilihat terlebih dahulu apakah yang diputuskan oleh penguasa tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits maka kita wajib melaksanakannya. Namun jikalau bertentangan, kita boleh meninggalkannya.
  • Apabila penyelesaian atas masalah mengalamai jalan buntu, maka hendaknya merujuk pada kepada apa yang telah diputuskan dengan jalan istimbat hukum baik menggunakan ijtihad berupa ijma' dan qiyas.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon