Pengertian Ra’ Tarqiq
Tanpa kita sadari, hukum bacaan Ra’ Sukun ini pernah dibahas pada waktu duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI), namun karena sangking lamanya tidak kita pelajari lagi ya jadi lupa deh. Namun jikalau kita menerapkannya pada waktu membaca Al-Quran, otomatis kita akan ingat dengan sendirinya meski kita tidak pernah membuka pelajaran tersebut.
Di artikel sebelumnya kita sudah mengulas tentang Hukum Ra’ Tafkhim, akan tetapi pada kali ini saya akan membahas tentang apa itu Ra’ Tarqiq dan apa saja contohnya?
Ra’ Tarqiq adalah salah satu cabang dari ilmu tajwid yang berarti Ra’ yang dibaca tipis. Tarqiq sendiri menurut bahasa adalah tipis, sedangkan menurut istilah Ra’ Tarqiq adalah membunyikan huruf Ra’ dengan suara / bacaan tipis.
Cara Membaca Ra’ Tarqiq
Kebalikan dari Ra’ Tafkhim, cara membaca Ra’ Tarqiq harus dibaca tipis dengan cara menarik bibir sedikit mundur sehingga agak meringis.
Syarat dan Contoh Bacaan Ra’ Tarqiq
Adapun syarat-syarat Ra’ wajib dibaca tipis (tarqiq) meliputi:
1. Huruf Ra’ itu sendiri di baca kasroh. Contoh:
فَرِ يْقٌ فِي ا لْجَنَّةِ
2. Huruf Ra’ di baca sukun dan terletak setelah huruf yang di baca kasroh, dan sesudahnya bukan merupakan huruf isti’la’. Contoh:
فِرْ عَوْ نَ , مِرْ يَةٍ
3. Apabila dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedang huruf sebelumnya bertanda baca kasrah. Contoh:
هُوَ ا لْكَا فِرُ , مِنْ نَا صِرٍ , تَسْتَكْثِرُ
Atau dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedang di antara Huruf Ra dengan huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf bertanda baca sukun. Contoh:
باِ لسِّحْرِ
4. Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedangkan huruf sebelumnya adalah huruf Ya’ yang bertanda baca sukun, contoh:
وَ اِ لَي ا لله ِا لْمَصِيْرُ , عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon