Kamis, 17 November 2016

Kisah Mimpi Sayyidina Abu Bakar Tentang Hari Kiamat

Kisah Mimpi Sayyidina Abu Bakar Tentang Hari Kiamat - Sayyidina Abu Bakar adalah sahabat karib daripada Rasulullah SAW, beliau juga termasuk dalam orang-orang pertama kali masuk Islam. Selain itu, Abu Bakar juga terkenal akan kejujurannya bahkan sebelum ia memasuki agama Islam, sehingga gelar as-Shiddiq pun layak diperuntukkan baginya.

Pada suatu ketika, Abu Bakar r.a., pernah bermimpi bahwa kiamat telah tiba. Dalam mimpinya, ia merasa takjub sehingga mengeluarkan air mata dalam keadaan tertidur. Untuk lebih jelasnya, simak kisah Mimpi Sayyidina Abu Bakar Tentang Hari Kiamat di bawah ini.

Cerita Islami: Mimpi Sayyidina Abu Bakar Tentang Hari Kiamat

Diriwayatkan bahwasanya Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq a.s., pada suatu malam bermimpi melihat sesuatu yang sangat indah dan menakjubkan. Dalam mimpinya, beliau menangis sehingga suaranya terdengar dari luar rumah. Saat itu, Umar bin Khattab secara kebetulan lewat di depan rumah Abu Bakar. Ketika mendengar suara tangisan, ia mengetuk pintu. Tentu saja Abu Bakar terbangun dari tidurnya dan cepat-cepat membuka pintu dengan air mata yang masih mengalir.

Umar bertanya: "Mengapa engkau menangis?"

Abu Bakar menjawab: "Wahai Umar! Tolong kumpulkan para sahabat di tempatku ini! Agar aku dapat menceritakan kepadamu apa yang menyebabkan aku menangis."

Umar mengikuti perintahnya dan mengumpulkan semua sahabat. Setelah mereka berkumpul, Abu Bakar berkata: "Sungguh aku bermimpi melihat hari kiamat telah tiba. Aku melihat para laki-laki diatas mimbar dari cahaya, wajah mereka seperti bintang-bintang yang memancarkan sinar. Aku pun bertanya kepada seorang Malaikat: 'Siapakah mereka?'

"Malaikat berkata: 'Mereka adalah para Nabi yang sedang menunggu kedatangan Nabi Muhammad SAW karena kendali syafaat ada di tangannya.'

"Aku berkata: 'Dimana Nabi Muhammad? Antarkan aku untuk menemuinya! Karena aku pelayannya dan juga temannya. Namaku Abu Bakar.'

"Kemudian malaikat membawaku kepada Nabi Muhammad. Ternyata beliau berada di bawah tiang 'Arsy, surbannya di antara kedua tangannya, dan memanjangkan tangan sebelah kanannya pada tiang 'Arsy, serta memanjangkan tangan sebelah kirinya menutup pintu neraka, seraya berdo'a: 'Ilahii... Ummatii...!, Ilahii... Ummatii...!, Ilahii... Ummatii...!'

"Di antara mereka ada ulama', orang-orang shaleh, orang-orang yang haji dan umrah, orang-orang yang berperang dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT. Tiba-tiba ada panggilan: 'Wahai Muhammad! Kenapa yang engkau sebut hanya kelompok orang-orang yang taat, tidak menyebutkan kelompok yang lain? Sebutlah orang-orang yang dzalim, para peminum khomer, orang-orang berzina, dan orang-orang yang makan riba!'

"Nabi Muhammad bersabda: 'Wahai Tuhanku, memang benar mereka seperti yang Engkau sabdakan. Akan tetapi, di antara mereka tidak ada yang musyrik, tidak ada yang menyembah berhala, dan tidak ada pula yang mengatakan bahwa Engkau mempunyai anak, serta tidak ada yang menyimpang dari bertauhid kepada-Mu. Maka terimalah, wahai Tuhanku, pertolonganku kepada mereka, dan kasihanilah cucuran air mataku membela mereka, serta hilangkanlah rasa dukaku terhadap mereka.'
Baca juga: Kisah Keajaiban Luar Biasa yang Datang Kepada Nabi Khidzir
"Ada suara penggilan yang berkata: 'Wahai Nabiyullah! Kasihanilah dirimu!' 'Wahai Abu Bakar! Aku telah merengek-rengek kepada Tuhanku agar aku diizinkan memberi pertolongan kepada umatku.'

"Aku bertanya: 'Pada semua umat ataukah hanya sebagian?'

"Ketika aku bertanya kepada Nabi Muhammad dan belum ada jawaban, tiba-tiba engkau, wahai Umar, mengetuk pintu. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil dari balik pintu: "Semuanya..., semuanya..., semuanya..., wahai Abu Bakar!"

Suara panggilan itu di dengar oleh Abu Bakar dan Umar, kemudian keduanya mengucapkan, "Alhamdulillah."

Hikmah cerita: Ini adalah salah satu contoh bahwa:
  1. Impian orang yang shaleh itu adalah "benar" seperti kejadian yang sebenarnya yang disebut "ar-Ru'yah ash-Shalihah".
  2. Umat Nabi Muhammad SAW akan mendapatkan pertolongan dari beliau asalkan tidak mensekutukan Allah SWT kepada apapun.
Dari cerita Mimpi Sayyidina Abu Bakar Tentang Hari Kiamat diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa Nabi Agung kita Muhammad SAW telah banyak berkorban untuk kita, bahkan di hari kiamat kelak. Sebagai umatnya, kita merasa malu sebab kita sudah banyak berbuat maksiat, sering meninggalkan sunnah, dan sering melupakan beliau. Untuk itu kita hanya bisa membalasnya melalui membaca shalawat kepada beliau agar kelak kita mendapatkan syafaat dari Rasulullah Muhammad SAW. Amiiinn...

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon