Selasa, 27 September 2016

Kisah Semua Penduduk Negeri Masuk Islam Gara-Gara Wanita Gila

Semua Penduduk Negeri Masuk Islam Gara-Gara Wanita Gila

Semua Penduduk Negeri Masuk Islam Gara-Gara Wanita Gila - Kisah ini menceritakan adanya seorang Syaikh yang hendak berangkat haji, tetapi Allah belum mengizinkannya. Ada sesuatu yang lebih penting yang harus dilakukan ketimbang menunaikan ibadah haji, karena itulah Allah sengaja menunda niatnya. Cerita ini saya beri judul Semua Penduduk Negeri Masuk Islam Gara-Gara Wanita Gila.

Diriwayatkan dari Syaikh Junaid radhyallahu 'anhu bahwasanya beliau berniat untuk pergi haji ke Baitullah al-Haram pada suatu tahun. Beliau mengendarai unta dan mengarahkannya ke arah Ka'bah. Tiba-tiba untanya membalikkan lehernya dan mengarah ke Negeri Qosthonthiniyah.

Syaikh Junaid membelokkan ke arah Baitullah berkali-kali, namun tidak bisa, unta itu terus berjalan ke arah Negeri Qosthonthiniyah. Syaikh Junaid berkata dalam hatinya: "Mungkin hal ini Allah mempunyai rahasia yang tersembunyi."

Kemudian ia membiarkan unta itu berjalan terus menuju negeri tersebut. Beliau berkata: "Wahai Tuhanku, Gustiku, dan Benadaraku! aku tidak berdaya untuk mengarahkan untaku ini mengarah ke Baitullah. Jika Engkau menghendaki seperti ini, maka aku serahkan persoalan ini kepada-Mu."

Kemudian unta itu berjalan dengan baik dan lancar sampai memasuki Negeri Qosthonthiniyah. Setelah memasuki negeri tersebut, Syaikh Junaid melihat manusia (penduduk) sedang kacau-balau dan mengalami keributan yang amat sangat. Syaikh Junaid bertanya-tanya tentang keributan yang terjadi. Salah seorang dari mereka menjawab bahwasanya putri raja negeri itu sedang mengalami hilang akal. Masyarakat mencari-cari seorang dokter yang mampu mengobatinya.

Syaikh Junaid berkata dalam hati: "Demi kemuliaan Tuhanku, mungkin karena ini Allah memalingkan diriku dari Baitullah pada tahun ini dan mengarahkanku ke negeri ini."

Kemudian Syaikh Junaid berkata pada penduduk: "Sang dokter sudah hadir!"

Mereka bertanya: "Apakah anda ini seorang dokter?"

Syaikh Junaid menjawab: "Iya, Insya Allahu Ta'ala."

Mereka memegang tangan Syaikh Junaid dan membawanya ke hadapan tuan raja, serta memberitahukan apa yang mereka dengar dari beliau. Sang raja menyampaikan beberapa syarat kepadanya dan Syaikh Junaid menerima semua persyaratan itu.

Setelah memasuki suatu tempat, beliau mendengar suara gemerincing besi dan seseorang yang berkata: "Wahai Junaid! Engkau ditarik untamu menuju kami, dan engkau menarik untamu menuju Ka'bah." Mendengar kata-kata itu, akal beliau merasa bingung dari mana ia mengetahui hal ini.

Kemudian Syaikh Junaid terus memasuki suatu tempat. Tiba-tiba beliau melihat wanita muda yang sangat cantik yang belum pernah dilihatnya sedang diikat dengan rantai besi. Syaikh Junaid bertanya kepada wanita itu: "Bagaimana hal ini bisa terjadi?"

Wanita itu menjawab: "Wahai seorang dokter jiwa! Sampaikan kepadaku sesuatu yang dapat menyelamatkanku dari kesusahanku ini."

Syaikh Junaid berkata: "Ucapkanlah kalimat Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah!"

Wanita itu mengucapkan Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah dengan suara yang keras. Tiba-tiba belenggu dan rantai besi itu terputus-putus dan rontok dari tubuh sang putri.

Melihat kejadian itu, sang raja (ayah sang putri) berkata: "Alangkah bagusnya pengobatanmu, wahai sang dokter! Aku mohon kepadamu, demi Allah agar engkau mau mengobatiku seperti halnya engkau mengobati putriku ini."

Syaikh Junaid berkata: "Ucapkan Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah!"

Sang raja kemudian mengucapkan kalimat itu dan masuk Islam serta mengamalkannya dengan baik. Setelah itu permaisurinya masuk Islam, Dan akhirnya, masuk Islam pula semua orang yang berada di Negeri Qosthonthiniyah itu.
Baca juga: Hujan Lebat Turun di Musim Kemarau Panjang Berkat Doa Orang Gembel
Selesai melaksanakan tugasnya, Syaikh Junaid bermaksud untuk segera kembali pulang. Tiba-tiba sang putri berkata: "Wahai gustiku! Jangan tergesa-gesa pulang dari negeri ini, karena aku telah memohon kepada Allah agar Allah mencabut ruhku saat engkau sedang berada di depanku, sehingga engkau melihat aku dimandikan dan juga ikut shalat atas jenazahku."

Selesai menyampaikan perkataan itu, sang putri membaca syahadat dan terjungkal kemudian meninggal. Syaikh Junaid bersama-sama dengan keluarga dan penduduk memandikan, menshalatkan, juga memakamkan sang putri. Mudah-mudahan Allah SWT merahmatinya.

Hikmah cerita: Ini adalah contoh salah satu karomah yang diberikan Allah SWT kepada Syaikh Junaid.

Terkadang, sesuatu yang menurut kita baik belum tentu Allah langsung menghendaki hal itu. Ada kalanya Allah menunda atau tidak mengizinkan hal tersebut semata untuk kebaikan kita, sebab hanya Allah-lah maha pemberi keputusan terbaik untuk semesta alam. Semoga termotivasi.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

1 komentar so far

Wah kalau baca cerita ini dengan sungguh-sungguh pasti akan mendapatkan pesan yang di sampaikan ya kang bahwasanya allah itu maha segalanya hal baik pun kalau ada yang lebih penting allah akan menunda seperti keberangkatan haji tersebut :-)

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon