Selasa, 21 Maret 2017

Kisah Keutamaan Berpuasa Enam Hari Setelah Bulan Ramadhan

Kisah Keutamaan Berpuasa Enam Hari Setelah Bulan Ramadhan - Puasa adalah salah satu amal ibadah yang sangat mulia, sebab disini pahala yang kita peroleh langsung dari Allah, dan tidak lewat perantara malaikat Jibril.

Puasa ada yang diwajibkan seperti puasa saat bulan Ramadhan, puasa yang sunnahkan seperti puasa Senin Kamis, dan ada juga yang diharamkan. Dan yang kita bahas kali ini adalah tentang puasa Sunnah 6 hari setelah bulan Ramadhan.

Puasa enam hari setelah Bulan Ramadhan ini adalah puasa sunnah yang dikerjakan setelah datangnya Ramadhan atau enam hari di bulan Syawwal. Puasa ini memiliki beberapa keistimewaan tersendiri didalamnya. Seperti halnya pada kisah di bawah ini yang menceritakan tentang adanya seorang alim yang mengerjakan puasa enam hari setelah bulan ramadhan, kemudian ia diberi kemudahan ketika berada di alam kubur. Untuk lebih jelas, simak kisahnya di bawah ini.

Kisah Keutamaan Berpuasa Enam Hari Setelah Bulan Ramadhan

Diriwayatkan dari Sufyan ats-Tsauri, bahwasanya beliau berkata:

Aku muqim (tinggal) di Makkah selama tiga tahun. Aku melihat seorang laki-laki dari penduduk Makkah, ia setiap hari diwaktu siang datang ke masjid untuk melakukan tawaf dan shalat dua rakaat, kemudian mengucapkan salam kepadaku, lalu pergi pulang kerumahnya. Akhirnya aku pun sering datang kepadanya.

Pada suatu hari, ia jatuh sakit dan memanggilku. Setelah aku bertemu dengannya, ia berpesan: "Apabila aku mati, maka mandikan, shalatkan, dan makamkanlah aku, jangan kau tinggalkan aku sendirian di makamku pada malam itu. Dan talqinlah (tuntunlah) aku membaca Kalimat Tauhid untuk menjawab pertanyaan Munkar-Nakir." Aku pun menyanggupi apa yang menjadi permintaannya.

Setelah ia meninggal, aku melakukan semua yang menjadi perintahnya dan bermalam di makamnya. Pada suatu waktu, aku dalam keadaan antara tidur dan bangun, tiba-tiba aku mendengar suara dari atas memanggilku yang tidak terlihat orangnya: "Wahai Sufyan! Ia tidak butuh kau jaga, kau talqin, dan kau hibur karena aku-lah yang menjaga, menalqin, dan menghiburnya."

Aku bertanya: "Sebab apa?"

Kemudian ada jawaban: "Sebab ia berpuasa Ramadhan dan mengikutkan puasa enam hari di bulan Syawwal."

Aku terbangun dan tidak melihat siapapun di sampingku. Kemudian aku mengambil air wudlu' dan melakukan shalat sampai aku tertidur. Dalam tidur, aku bermimpi seperti kejadian yang pertama. Begitu berulang-ulang sampai tiga kali, maka aku baru menyadari bahwa impian itu dari Allah ar-Rahman bukan dari syaitan.

Baca juga: Kisah Keutamaan Shalat Sunnah Malam Nisfu Sya'ban

Kemudian aku pergi meninggalkan makam itu seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, berilah aku pertolongan agar dapat melakukan berpuasa enam hari setelah bulan Ramadhan dengan anugrah dan kemuliaan-Mu."

Hikmah cerita: Ini adalah salah satu keutamaan berpuasa enam hari setelah bulan Ramadhan

Puasa Sunnah setelah bulan Ramadhan memang baik jika kita kerjakan dengan hati yang ikhlas, namun yang lebih penting dari itu adalah puasa SAAT bulan Ramadhan, dimana puasa tersebut adalah puasa yang wajib dikerjakan bagi kaum muslim. Meski Sunnah, akan tetapi kita tidak boleh sampai meninggalkan yang wajib dan memberatkan yang sunnah.

Artikel Terkait

Salah satu santri TPQ Rahmatul Ihsan yang ingin berbagi pengetahuan di dunia maya.

Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon